Para akuaris tentu sudah mengetahui betapa sulitnya    mempertahankan kondisi akuarium dalam keadaan prima. Banyak hal-hal yang bisa mengganggu keindahan akuarium.

Beberapa masalah yang timbul antara lain adalah pertumbuhan alga (lumut) yang tidak terkontrol, kotoran di dasar akuarium, hadirnya siput/keong, dan lain- lain. Masalah tersebut sebenarnya bisa menjadi lebih ringan bila kita bisa memilih jenis-jenis ikan tertentu dan hewan lainnya untuk menanggulangi permasalahan ini. Beberapa hewan tertentu malah terbukti membantu pertumbuhan tanaman. Pemilihan jenis-jenis ikan tertentu akan membantu akuaris mengurangi pertumbuhan lumut, dan juga mengendalikan keong. Berikut ini AQUATICA akan membahas secara singkat jenis- jenis ikan dan hewan lain yang mampu bekerja sebagai 'petugas kebersihan taman' di akuarium anda.

Rosy Barb / Barbir (Barbus Conchonius)

Ikan yang satu ini mudah ditemui di toko-toko ikan. Mereka dapat dipelihara dalam akuarium untuk mengkonsumsi alga rambut (hair- algae), yang sering ditemui membuntal di dasar akuarium di sela-sela tanaman. Ikan ini dapat tumbuh mencapai ukuran 10 cm. Bila hendak sekaligus menjadikannya sebagai pajangan, bukan sebagai petugas kebersihan taman saja, sebaiknya pilihlah jenis ekor slayer, karena jenis ini jauh lebih indah dibandingkan jenis liar.

Flying Fox (Epalzeorhynchus kallopterus)

Ikan ini sudah terkenal kehandalannya sebagai tukang bersih-bersih. Mereka dapat tumbuh hingga mencapai 12.5 cm. Ikan jenis ini digunakan bila hendak mengurangi pertumbuhan spot-algae yang sering tumbuh di atas daun dan kaca. Berdasarkan pengalaman penulis, ikan jenis ini lebih rajin sewaktu kecil, setelah tumbuh besar mereka cenderung akan menjadi lebih malas dan lebih suka mengkonsumsi makanan jadi, seperti cacing es yang ditujukan sebagai pakan ikan hias lainnya. Oleh sebab itu disarankan bila hendak memeliharanya jangan terlalu sering memberinya makan.

Siamese Flying Fox / SAE ( Crossocheilus siamensis )

Sepintas ikan ini mirip dengan true flying fox, tapi bila diperhatikan dengan jelas, mereka tidak memiliki bar berwarna emas diatas garis hitam yang melintang di tubuhnya. SAE sangat dihargai akuaris sebagai satu-satunya ikan yang diketahui mengkonsumsi alga hitam, juga sebagai ikan pembersih yang paling rajin. Ikan ini tumbuh hingga sekitar 12 cm. Pada umumnya mereka agak susah ditemui di pasaran.

Red-tailed Shark ( Labeo Bicolor )

Ikan ini berwarna hitam dengan ekor berwarna merah menyala. Mereka tumbuh sampai ukuran 15cm, sayangnya ikan ini agak agresif, sehingga tidak disarankan memeliharanya lebih dari satu, juga jangan memelihara ikan ini dalam akuarium kecil, karena nantinya akan nampak kebesaran.

Red-Finned Shark ( Labeo Erythurus )

Ikan ini mudah dibedakan dari red- tail shark karena pada ikan ini sirip- sirip lainnya juga berwarna merah. Red-Finned Shark juga bersifat jauh lebih sosial dibandingkan dengan sepupunya tadi. Jenis albino juga sekarang mudah diperoleh. Dewasa ini, dipasaran terdapat jenis albino yang tidak memiliki warna merah pada semua siripnya, sehingga ikan ini tampak berwarna gading. Mereka dapat tumbuh hingga 15 cm, sayangnya ikan ini termasuk agak pemalas.

Corydoras

Jenis ikan corydoras sangat banyak jenisnya, tetapi semuanya sama saja bila dilihat dari fungsinya, sehingga akuaris bebas memilih jenis mana yang menjadi favoritnya. Corydoras sebenarnya kurang tepat bila dipelihara pada akuarium yang ditanami secara total karena ikan ini gemar mengorek-ngorek pasir untuk mencari makanan. Fungsi utama ikan ini adalah untuk membersihkan sisa pakan ikan yang jatuh ke dasar pasir agar tidak menjadi kotoran (debris) yang berlebihan.

Otocinclus (Otocinclus affinis)

Ikan ini menjadi salah satu favorit dari para akuaris karena ukurannya yang kecil (5cm) sehingga tidak mengganggu pemandangan bila ditempatkan di akuarium (Tidak seperti ikan sapu- sapu/plecostomus yang berukuran besar) dan tidak menjadi masalah bila akuarium yang dimiliki berukuran kecil. Sayangnya mereka cukup rentan. Sebelum membeli ikan ini, disarankan agar mengkarantinakannya terlebih dahulu atau menyakinkan diri bahwa toko tempat anda membeli ikan ini sudah cukup lama mengaklimasikan mereka sehingga sudah cukup lama beradaptasi dengan air di daerah anda.

Platy (Xiphophorus maculatus)

Platy mudah diperoleh dengan berbagai variannya. Mereka diketahui mengkonsumsi hair- algae. Oleh karena itu, bila anda sukar memperoleh ikan-ikan lainnya, anda bisa membeli ikan ini.

Botia

Ikan botia terdiri dari beragam jenis. Yang paling umum ditemui adalah clown loach (Botia macracantha) dan yo-yo loach (Botia Lohachata). Ikan botia digunakan sebagai alat pengontrol pertumbuhan keong. Ikan ini tumbuh agak besar, Clown loach malah bisa mencapai ukuran 30cm. Meskipun demikian dalam akuarium mereka jarang bisa mencapai ukuran potensialnya. Sementara yo-yo dapat tumbuh hingga kurang lebih 10 cm.

Tomasi (Anomalichromis thomasi)

Ikan lainnya yang dapat digunakan sebagai pembasmi keong adalah ikan cichlid tomasi. Ikan ini tumbuh sampai ukuran 10cm. Bila dipelihara dengan baik, mereka akan menampakkan titik-titik yang bercahaya ditubuhnya, sangat indah sehingga mereka dinamakan African butterfly cichlid, siklid kupu-kupu dari afrika.

Siput Terompet (Malayan trumpet Snail)

Siput ini sebenarnya tidak secara langsung dipelihara, malah diperoleh gratis karena seringkali terbawa dalam pasir, atau tanaman air. Fungsi utama dari siput ini secara langsung berhubungan dengan kebiasaannya mengubur diri dalam pasir, dimana pernafasannya dapat membantu pertumbuhan tanaman karena kadar karbondioksida dalam pasir akan meningkat sehingga mudah diserap oleh akar tanaman.

Sapu-sapu BangkokCoolie Loach (Acantophthalmus kuhlii) 

Pada saat ini, Sapu-sapu Bangkok termasuk mudah diperoleh, begitu pula salah satu variannya yang berwarna kuning. Banyak perdebatan mengenai ikan ini. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa ikan ini sebenarnya tidak memakan lumut, melainkan menempel pada tubuh ikan lainnya untuk menyedot lendir, terutama pada ikan yang bertubuh lebar (seperti manvis dan discus). Selama memelihara mereka, penulis belum pernah menjumpai hal tersebut. Ikan ini lebih rajin sewaktu kecil, setelah lebih besar, mereka lebih menyukai cacing. Penulis pernah menjumpai bahwa mereka memakan segala jenis lumut yang tumbuh di akuarium, dari spot- algae yang tumbuh di atas kaca dan daun, bahkan lumut hitam yang tumbuh tebal yang biasanya tidak disentuh oleh algae eater lainnya, kecuali oleh SAE. Dari situ bisa diambil kesimpulan bahwa Sapu- sapu Bangkok sebenarnya ikan yang rajin bila sudah tidak ada sumber makanan lainnya. Oleh karena itu disarankan agar tidak terlalu sering memberinya makan bila hendak memelihara ikan ini sebagai pembersih.

Coolie Loach (Acantophthalmus kuhlii) 

Satu lagi ikan tanah air yang keberadaannya kurang begitu dikenal yaitu Belut kuhlii. Belut Kuhlii merupakan ikan kecil berwarna hitam dengan garis-garis kuning, sepintas mereka menyerupai belut kecil dengan belang harimau. Ikan ini ditemukan di Sumatra dan jawa dengan ukuran sekitar 10 cm. Fungsi utama ikan ini adalah memakan sisa-sisa makanan yang jatuh ke dasar atau terselip disela-sela tanaman air. Karena bentuknya yang kecil dan langsing, ikan ini mungkin lebih efektif melakukan tugasnya dibandingkan dengan ikan coiydoras. Sayangnya karena sifatnya yang pemalu, kita hampir tidak pernah melihat ikan ini bila menyimpannya di akuarium tanaman.

Pleco

Kata Pleco, sering ditujukan pada ikan jenis sapu-sapu yang sangat umum ditemui di pasaran. Sebenarnya kata pleco ditujukan pada semua jenis ikan dari keluarga Loricariidae, termasuk genus Panague, Peckoltia, Plecostomus, Hypostomus, dan lainnya. Bila hendak memelihara ikan ini, kita harus hati-hati karena beberapa jenis dari mereka bisa tumbuh besar sehingga tidak cocok dipelihara di akuarium kecil. Beberapa diantaranya malah memakan tanaman yang kita pelihara. Oleh karena itu akan lebih baik bila memelihara ikan ini dalam akuarium yang sangat besar atau tanaman yang kita pelihara berdaun tebal, seperti anubias. Jenis-jenis pleco yang lebih eksotis umumnya jarang ditemui dipasaran dan berharga mahal, sehingga seringkali ikan ini menjadi ikan pajangan, bukan sebagai tukang bersih-bersih.

Udang amano ( Caridinia Japonica )

Disebut udang amino karena dipopulerkan oleh Takashi Amano. Udang ini berasal dari Jepang, berukuran kurang lebih 5 cm. Udang Amano dimaksudkan sebagai algae eater, akan tetapi mereka juga akan memakan sisa- sisa makanan yang jatuh kedasar. Mereka seringkali dijual di tempat- tempat yang mengkhususkan diri pada aquascaping, dan biasanya harganya cukup mahal.

Selain hewan-hewan yang telah disebutkan diatas, tentu saja masih banyak lagi yang bisa dipakai sebagai tukang kebun dalam akuarium kita, terutama sebagai pemakan lumut. Misalnya American Flagfish (Jordanella floridae) yang sangat rakus memakan hair algae. Penulis hanya pernah sekali menjumpai ikan ini dijual di pasaran, dan juga turbo snail yang masih baru sekali muncul di kalangan penggemar aquascaping, yang disebut-sebut mampu membersihkan spot algae yang tumbuh di kaca. Selain itu, membersihkan akuarium secara manual tetap sangat diperlukan bila hendak mempertahankan kondisi akuarium dalam keadaan optimal. (Johannes S.)

Referensi:

Johannes S. (2003). Petugas kebersihan taman. Aquatica Magazine Vol.01 No.03, 40-42.